- Jelaskan Dengan Contoh “Penggunaan Bahasa Indonesia secara Baik dan Benar”!
- Berikanlah contoh fungsi bahasa sebagai alat komunikasi !
JAWAB :
Penggunaan Bahasa Indonesia secara Baik dan Benar
Untuk memahami bagaimana menggunakan bahasa indomesia
dengan baik dan benar, terlebih dahulu saya akan memberikan sedikit penjelasan.
“Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar” dapat diartikan sebagai pemakaian
kata-kata dalam ragam bahasa yang serasi dan selaras dengan sasaran atau
tujuannya dan yang terlebih penting lagi adalah mengikuti kaidah bahasa yang
baik dan benar. Pernyataan “bahasa Indonesia yang baik dan benar” mengacu pada
ragam bahasa yang dimana memenuhi persyaratan kebaikan dan kebenaran. Bahasa yang
diucapkan biasanya adalah dalam bentuk bahasa yang baku.
Menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar
mempunyai beberapa konsekuensi logis terkait dengan pemakaiannya yang sesuai
dengan situasi dan kondisi. Pada suatu kondisi tertentu, yaitu pada situasi
formal, penggunaan bahasa Indonesia yang benar menjadi pilihan atau prioritas
utama dalam berbahasa. Seperti sudah saya jelaskan tadi, penggunaan bahasa
seperti ini sering menggunakan bahasa baku. Masalah yang harus dihindari dalam
pemakaian bahasa baku antara lain adalah disebabkan oleh adanya gejala bahasa
seperti interferensi, integrasi, campur kode, alih kode dan bahasa gaul yang
tanpa kita sadari sering digunakan dalam komunikasi resmi. Hal seperti ini
mengakibatkan bahasa yang digunakan menjadi tidak sesuai dan tidak baik.
Contoh nyata dalam pertanyaan sehari-hari dengan menggunakan bahasa yang
baku:
Dialog antara seorang Orangtua dengan anaknya :
Ibu : dara! Apa yang sedang kamu
lakukan?
Dara : Saya sedang belajar. Ada apa, bu?
Ibu : Apakah kamu tidak makan malam?
Dara : Ya,saya akan makan malam setelah
belajar, bu.
Fungsi bahasa sebagai alat komunikasi
Sejak kecil, kita sudah mempelajari bahasa secara sendiri, tanpa ada yan
mengajari. Kita bisa belajar sedikit demi sedikit. Bahasa yang dituliskan
ataupun yang dilafalkan pasti memiliki makna. Melalui bahasa kita dapat
menuangkan ide atau gagasan yang kita pikirkan.Bahasa merupakan dasar segala
kegiatan yang kita lakukan.
Bahasa dibentuk oleh kaidah aturan serta pola yang tidak boleh dilanggar
agar tidak menyebabkan gangguan pada komunikasi yang terjadi. Kaidah, aturan
dan pola-pola yang dibentuk mencakup tata bunyi, tata bentuk dan tata kalimat.
Agar komunikasi yang dilakukan berjalan lancar dengan baik, penerima dan
pengirim bahasa harus harus menguasai bahasanya.
- Pengertian Bahasa
Menurut Gorys Keraf (1997 : 1), Bahasa adalah alat komunikasi antara
anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
Mungkin ada yang keberatan dengan mengatakan bahwa bahasa bukan satu-satunya
alat untuk mengadakan komunikasi. Mereka menunjukkan bahwa dua orang atau pihak
yang mengadakan komunikasi dengan mempergunakan cara-cara tertentu yang telah disepakati
bersama. Lukisan-lukisan, asap api, bunyi gendang atau tong-tong dan
sebagainya. Tetapi mereka itu harus mengakui pula bahwa bila dibandingkan
dengan bahasa, semua alat komunikasi tadi mengandung banyak segi yang lemah.
- Ciri Bahasa
Ciri-ciri dari bahasa adalah:
Sistematik.
Arbiter
Vokal
Bermakna.
Komunikatif
Ada di masyarakat.
Fungsi bahasa dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu
fungsi bahasa secara umum dan secara khusus
A. Fungsi bahasa secara umum
· Sebagai alat untuk berkespresi
Contoh :
mampu
menggungkapkan gambaran,maksud ,gagasan, dan perasaan melalui bahasa kita dapat
menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di dalam dada dan
pikiran kita, sekurang-kurangnya dapat memaklimkan keberadaan kita. Misalnya
seperti seorang penulis buku, mereka akan menuangkan segala seseuatu yang
mereka pikirkan ke dalam sebuah tulisan tanpa memikirkan si pembaca, mereka
hanya berfokus pada keinginan mereka sendiri.
Sebenarnya ada 2 unsur yang mendorong kita untuk
mengekspresikan diri, yaitu :
1. Agar menarik perhatian orang lain terhadap kita;
2. Keinginan untuk membebaskan diri kita dari semua
tekanan emosi.
· Sebagai alat komunikasi
Sebagai alat
komunikasi, bahasa merupakan saluran perumusan maksud kita, melahirkan perasaan
kita dan memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan sesama warga. Ia
mengatur berbagai macam aktivitas kemasyarakatan, merencanakan dan mengarahkan
masa depan kita (Gorys Keraf, 1997 : 4). Komunikasi merupakan akibat yang lebih
jauh dari ekspresi diri. Komunikasi tidak akan sempurna bila ekspresi diri kita
tidak diterima atau dipahami oleh orang lain.
Pada saat kita
menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi, kita sudah memiliki tujuan tertentu.
Kita ingin dipahami oleh orang lain. Kita ingin menyampaikan gagasan dan
pemikiran yang dapat diterima oleh orang lain. Kita ingin membuat orang lain
yakin terhadap pandangan kita. Kita ingin mempengaruhi orang lain. Lebih jauh
lagi, kita ingin orang lain membeli atau menanggapi hasil pemikiran kita. Jadi,
dalam hal ini pembaca atau pendengar atau khalayak sasaran menjadi perhatian
utama kita. Kita menggunakan bahasa dengan memperhatikan kepentingan dan
kebutuhan khalayak sasaran kita.
Pada saat kita menggunakan
bahasa untuk berkomunikasi, antara lain kita juga mempertimbangkan apakah
bahasa yang kita gunakan laku untuk dijual. Oleh karena itu, seringkali kita
mendengar istilah “bahasa yang komunikatif”. Misalnya, kata makro hanya
dipahami oleh orang-orang dan tingkat pendidikan tertentu, namun kata besar
atau luas lebih mudah dimengerti oleh masyarakat umum..Dengan kata lain, kata
besar atau luas,dianggap lebih komunikatif karena bersifat lebih umum.
Sebaliknya, kata makro akan memberikan nuansa lain pada bahasa kita, misalnya,
nuansa keilmuan, nuansa intelektualitas, atau nuansa tradisional.
Contoh :
Contoh :
Kata griya,
misalnya lebih sulit dipahami dibandingkan kata rumah atau wisma. Dengan kata
lain, kata besar, luas, rumah, wisma, dianggap lebih komunikatif karena
bersifat lebih umum.
Nama : Dara Linggawati
NPM : 28211409
Kelas : 3 EB 19
Tidak ada komentar:
Posting Komentar